JUDUL : PENGARUH INDEPENDENSI
DAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA
PENULIS :
Sugeng Pamudji dan ApillyaTrihartati
DITERBITKAN : Semarang, Maret 2010
Jurnal ini : Diterima: 12 November 2009.
Disetujui: 15 Desember 2009. Dipublikasikan: Maret 2010
Latar Belakang
Konsep Good Corporate Governance (GCG) semakin
banyak dikemukakan oleh para praktisi bisnis sebagai salah satu alat untuk
mencegah terjadinya kasus keuangan. Salah satu komponen yang berperan penting
dalam proses penerapan tata kelola perusahaan yang baik adalah komite audit.
Komite audit merupakan salah satu komponen GCG yang
berperan penting dalam sistem pelaporan keuangan yaitu dengan mengawasi
partisipasi manajemen dan auditor independen dalam proses pelaporan keuangan.
Keberadaan komite audit merupakan perangkat yang penting dalam penerapan tata
kelola perusahaan yang baik. Keberadaan komite audit di Indonesia dipertegas
dengan keputusan Bapepam yang dituangkan dalam SE BAPEPAM No. 03 tahun 2000
mengenai pembentukan komite audit dan juga Kep. Direksi BEJ No. 339 tahun 2001
mengenai peraturan pencatatan efek di Bursa yang mencakup komisaris independen,
komite audit, sekretaris perusahaan, keterbukaan, dan standar laporan keuangan
per sektor.
Namun, keberadaan komite audit saja belum cukup
untuk menghindarkan perusahaan dari kasus- kasus keuangan terutama kasus
manajemen laba. Komite audit ternyata juga membutuhkan independensi dan
efektivitasnya dalam mengawasi proses pelaporan keuangan. Oleh karena itu,
peraturan tersebut dipertegas lagi dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua BAPEPAM
No: Kep 29/PM/2004 pada tanggal 24 September 2004. Peraturan tersebut
mewajibkan perusahaan yang terdaftar pada BEJ harus memiliki komite audit.
Bapepam dan BEI telah mengeluarkan peraturan yang
memperkuat independensi dan efektivitas komite audit. Salah satunya yaitu
mewajibkan perusahaan yang terdaftar di BEl memiliki komite audit. Peraturan
tersebut berisi tentang karakter yang hampir dimiliki oleh komite audit, tugas,
wewenang dan hak komite audit dalam perusahaan. Diharapkan bahwa perusahaan
yang telah mempunyai komite audit dapat terhindar dari masalah manajemen laba.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meneliti adakah pengaruh
independensi dan efektifitas komite audit terhadap tingkat manajemen laba.
Metodologi
Penelitian
Ø Data
yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta (BEJ) pada tahun 2005-2007 yang telah dipublikasikan serta data-data
yang diperoleh dari Indonesia
Capital Directory Market (ICMD) 2006, ICMD 2007, dan ICMD
2008
Ø Populasi
dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEl) selama tahun 2005-2007. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEl pada tahun 2005-2007
yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Perusahaan
termasuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEl pada tahun 2005, 2006, dan
2007
2. Menerbitkan
laporan tahunan pada tahun 2005, 2006, dan 2007.
3. Menyajikan
laporan tata kelola perusahaan laporan komite audit dalam laporan tahunannya
4. Menyajikan
data tentang latar belakang anggota komite audit yang memuat latar belakang
pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya, dan pekerjaan yang dimiliki saat ini
secara lengkap
5. Menyajikan data tentang
frekuensi pertemuan
antar komite audit
6. Serta menyajikan data-data
mengenai variabel-variabel yang akan diteliti tersedia lengkap dalam Indonesia
Capital Directory Market (ICMD) 2006, ICMD 2007, dan ICMD 2008 dan laporan
keuangan perusahaan tahun 2005, 2006, dan 2007
Penelitian
ini difokuskan pada tahun 2005-2007 setelah dikeluarkannya Keputusan Ketua
BAPEPAM No. Kep-29/PMl 2004 mengenai pembentukan dan pelaksanaan kerja komite
audit. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut diharapkan komite audit menjadi
lebih efektif dalam membatasi manajemen laba.
Ø Teknik
Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Ø Alat
Analisis
Alat
analisis yang digunakan yaitu dengan menguji secara statistik melalui multiple regression analysis.
Ø Variabel
yang Digunakan
Variabel terikat (Dependent Variable) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Discretionary
Accruals (DACC) yang diproksikan sebagai manajemen laba. Sedangkan variabel
bebas (Independent Variable) dalam
penelitian ini adalah independensi anggota komite audit (ACIND), keahlian
anggota komite audit di bidang keuangan (ACEXP), frekuensi pertemuan antar
anggota komite audit (ACMEET), dan komitmen waktu anggota komite audit
(ACCOMIT). Kemudian terdapat variabel kendali yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu, reputasi auditor (BIG4) dan kebutuhan pembiayaan ekstemal (FINANCQ).
Hasil Penelitian
H1:
Independensi komite audit berpengaruh negatif terhadap Discretionary Accruals (DACC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
independensi komite audit secara signifikan berpengaruh negatif terhadap
Discretionary Accruals (DACC). Independensi komite audit merupakan hal
terpenting yang harus dimiliki oleh anggota komite audit. Kinerja komite audit
menjadi efektif jika para anggotanya memiliki independensi dalam menyatakan sikap
dan pendapat. Untuk menjamin independensi, Bapepam (2004) merekomendasikan
beberapa persyaratan yang berkaitan dengan independensi komite audit. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung rekomendasi
Bapepam. Xie et al. (2003) dan Choi et al. (2004) menyatakan bahwa anggota
komite audit yang merupakan komisaris independen yang ahli di bidang keuangan
merupakan pihak yang efektif untuk mengurangi manajemen laba.
H2:
Keahlian komite audit di bidang keuangan berpengaruh negatif dengan Discretionary Accruals (DACC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keahlian komite audit memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
Discretionary Accruals (DACC). A1asan lain yang mendukung hasil penelitian ini
adalah peraturan Bapepam belum menjelaskan karakteristik apa sajakah yang harus
dimiliki oleh seseorang agar dapat dinyatakan memiliki financial literacy. Sehingga, kurang jelasnya definisi financial
literacy yang yang harus dimiliki oleh anggota komite audit menyebabkan tiap
perusahaan sampel kemungkinan memiliki definisi yang berbeda.
H3:
Frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh negatif terhadap Discretionary Accruals
(DACC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
frekuensi pertemuan komite audit memiliki pengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap manajemen laba. Adapun penjelasan yang dapat digunakan
untuk menerangkan hal tersebut adalah pembentukan komite audit dalam perusahaan
hanya bersifat mandatory terhadap
peraturan yang ada. Hal tersebut menyebabkan komite audit belum melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal sehingga fungsi dan perannya tidak
efektif. Ada kemungkinan bahwa pertemuan komite audit jarang dihadiri baik oleh
pihak manajemen maupun oleh auditor ekstemal. Sehingga, masalah -masalah yang
terdapat dalam proses laporan keuangan tidak terungkap sehingga tidak diketahui
oleh komite audit. Hal tersebut menyebabkan masalah yang ada dalam proses
pelaporan keuangan tidak menemukan penyelesaian.
H4:
Komitmen waktu komite audit berpengaruh negatif terhadap Discretionary Accruals (DACC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen waktu komite audit
memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal
ini berarti bahwa komitmen waktu komite audit bukanlah elemen yang penting
untuk dimiliki oleh komite audit.
Reputasi
auditor dengan manajemen laba menunjukkan bahwa reputasi auditor memiliki
pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap manajemen laba. Banyak anggapan
masyarakat bahwa laporan keuangan auditan yang berkualitas, relevan, dan dapat
dipercaya dihasilkan dari audit yang dilakukan secara efektif oleh auditor yang
berkualitas. Auditor yang berkualitas dianggap lebih berhati-hati dalam
melakukan proses audit untuk mendeteksi salah saji atau kecurangan. Hal ini
dilakukan karena mereka berusaha untuk mempertahankan kredibilitasnya sebagai
auditor temama. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa makin tinggi reputasi
auditor, kemungkinan terjadinya manajemen laba makin rendah. Namun ,pada
kenyataannya penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan
antara reputasi auditor dengan manajemen laba. Adapun alasan yang dapat
menjelaskan fenomena ini, berkaitan dengan subjektivitas auditor. Kualitas laporan
keuangan auditan secara tidak langsung dipengaruhi oleh integritas auditor
secara individual. Kemungkinan terjadinya manajemen laba semakin besar jika
auditor secara individual memiliki integritas rendah sekalipun auditor tersebut
berasal dari KAP
Big-4.
Kebutuhan
pembiayaan eksternal dengan manajemen laba menunjukkan bahwa kebutuhan
pembiayaan ekstemal memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
manajemen laba. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan pembiayaan ekstemal
bukanlah merupakan
faktor
penting yang mempengaruhi manajemen laba.
Kesimpulan
1. Independensi
komite audit terbukti secara signifikan berpengaruh negatif terhadap tingkat
manajemen laba
2. Keahlian
komite audit di bidang keuangan berpengaruh negatif dengan manajemen laba
3. Frekuensi
pertemuan komite audit temyata tidak efektif mengurangi tingkat manajemen laba
4. Komitmen
waktu yang dimiliki oleh komite audit berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap manajemen laba
5. Reputasi
auditor temyata berpengaruh positif namun tidak signi! kan terhadap manajemen
laba
6. Kebutuhan
pembiayaan ekstemal secara signifikan berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap manajemen laba
Keterbatasan
1. Periode pengamatan hanya 2 (dua)
tahun setelah setelah dikeluarkannya Keputusan Ketua BAPEPAM No.
Kep-29/PMl 2004 mengenai pembentukan dan pelaksanaan kerja komite audit. Dikeluarkannya
peraturan tersebut diharapkan komite audit menjadi lebih efektif dalam
membatasi manajemen laba.
2. Pada
jurnal yang diterbitkan ini hanya terdapat bulan dan tahun saat dipublikasikan
namun tidak disertai tanggal publikasinya.
Nama :
Ervina Yuliani
NPM :
22210425
Kelas : 4EB01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar