wellcome to my blog



syukuri apa yang kita miliki, maka kita akan menerima diri kita apa adanya :)

Minggu, 22 Mei 2011

PROSPEK EKONOMI INDONESIA 2011

PROSPEK EKONOMI INDONESIA 2011
Perekonomian Indonesia pada 2010 dinilai sejumlah kalangan cukup menggembirakan. Di saat sebagian besar negara di dunia mengalami pertumbuhan negatif, perekonomian Indonesia justru tumbuh dengan laju sekitar enam persen.

            World Economic Forum melaporkan, peringkat daya saing Indonesia untuk 2010-2011 naik 10 tingkat di angka 44 dari peringkat sebelumnya di level 54. Kenaikan itu terutama didorong kinerja makro ekonomi yang sangat baik. Kinerja ekspor tumbuh pesat.

            Komite Ekonomi Nasional atau KEN, lembaga yang ditugasi untuk memberi masukan kebijakan ekonomi kepada Presiden, meyakini laju ekonomi Indonesia tahun depan akan melaju lebih cepat. KEN berharap bisa mendorong pemerintah memaksimalkan momentum pertumbuhan ekonomi ini.
Antara lain dengan terciptanya koordinasi yang baik, pengambilan kebijakan yang cepat dan tepat, serta tetap mewaspadai gejolak keuangan global.

Dengan kebijakan ekonomi yang tepat, KEN yakin perekonomian Indonesia tahun depan akan tumbuh dengan laju 6,4 persen. Menurut KEN, tingkat konsumsi, investasi, dan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita secara serentak. Semetnara total out put perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai Rp 7.726 triliun. Ini dikarenakan Indonesia baru memasuki fasa ekspansinya.

Perekonomian Indonesia harus selalu dikelola secara sangat hati-hati. Sebab, dana-dana investasi yang masuk cukup besar ke pasar modal dan pasar uang tersebut berpotensi sebagai dana-dana spekulasi. Untuk itu, saatnya kita semua tidak terlalu terlena oleh pujian-pujian dari berbagai lembaga internasional terhadap kemajuan ekonomi Indonesia. Kita semua harus selalu optimis dalam melihat masa depan ekonomi, kita juga harus cerdas memahami realitas yang kita miliki saat ini. Di samping itu kita harus jujur atas keterbatasan energi listrik kita untuk mendorong terciptanya investasi di sektor riil. Persoalan infrastruktur sangat perlu di perhatikan. Hal yang paling sederhana adalah persoalan macet di jalan raya. Hampir semua kota-kota bisnis dan industri di Indonesia mengalami hambatan dalam distribusi produk dan jasa secara efektif, efisien, dan produktif. Dan semua ini disebabkan tidak terkelolanya jalan raya secara baik, sehingga macet dimana-mana dan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
Menurut Djayendra ( Praktisi, Penulis, dan Pembicara Bidang Manajemen Korporasi), beberapa hal yang perlu diperhatikan di tahun 2011 adalah :.  
1.      Pemerintah harus lebih fokus untuk pemerataan dan pembangunan ekonomi domestik.
2.       Industri dalam negeri harus lebih dilindungi dan jangan dibiarkan menjadi korban dari industry murah China.
3.      Jangan terlalu terlena dengan angka-angka ekonomi makro, tapi perhatikan sifat dari angka-angka ekonomi makro tersebut.
4.      Manfaatkan momentum positif perekonomian Indonesia di tahun 2011 untuk memperkuat fondasi sektor usaha perkebunan, pertanian, perikanan, dan energi.
5.      Manfaatkan potensi kreatifitas masyarakat Indonesia untuk memperkuat fondasi ekonomi domestik.
6.      Alam Indonesia yang luar biasa indah ini seharusnya mulai dikelola secara profesional untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

Resiko & Tantangan Ekonomi di 2011
            Komite Ekonomi Nasional dalam buku Prospek Ekonomi Indonesia 2011 menuturkan ada sejumlah tantangan dan risiko yang perlu diantisipasi Indonesia di tahun depan sebagaimana dilansir vivanews.com adalah :
·         Tantangan atas kemungkinan terjadinya gelembung nilai aset (asset bubble) dan inflasi, karena kurangnya daya serap ekonomi nasional terhadap masuknya modal asing, termasuk jangka pendek.
·         Terhentinya arus modal masuk dan bahkan terjadinya penarikan kembali modal masuk dalam jumlah besar.
·         Subsidi energi dan alokasi yang kurang efisisien. Selama ini, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) masih dinikmati orang mampu (berpenghasilan tinggi). Terkait masalah ini, Ketua Komite Ekonomi Nasional, Chairul Tanjung mengatakan yang wajib mendapat subsidi ialah orang miskin, orang mampu sebaiknya tidak dapat subsidi. Resiko inflasi terutama dipicu komponen makanan, pendidikan, dan ekspektasi inflasi.
·         Infrastrukstur dan interkoneksi (transportasi) yang kurang memadai.
Peningkatan daya saing, perbaikan pendidikan, dan pelatihan serta penambahan pasokan tenaga teknik terdidik yang menjadi penghambat bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi produk (utamanya yang padat karya), menghambat investasi dan mengurangi penciptaan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Masalah daya saing Indonesia masih tertinggal dibawah Malaysia, Singapura dan Thailand.Daya serap atau belanja pemerintah (pusat dan daerah) yang masih belum optimal.
·         Resiko yang berkenaan dengan kondisi politik dan hukum yang terjadi. Resiko perubahan iklim, bencana alam, dan krisis keuangan yang datang secara mendadak.
·         Tantangan resiko global, seperti pemulihan ekonomi negara maju masih akan lama, sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi dan perdagangan dunia. Geopolitical-Geoeconomy G2 mengenai persoalan ketidakseimbangan ekonomi dunia, perang kurs dan potensi perang korea yang sangat tergantung pada G2 (China-AS), bukan G20.

Sumber:
22 Mei 2011, 8.20 PM
22 Mei 2011,9.21 PM

Selasa, 10 Mei 2011

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2005-2009

Ada 3 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
1. Akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.
2. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja.
3. Kemajuan teknologi

      PDB (Gross Domestic Product/GDP) adalah jumlah nilai dari semua produk akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu kawasan di dalam periode waktu tertentu. PDB mencakup konsumsi pemerintah, konsumsi masyarakat, investasi dan eksport dikurangi impor di dalam kawasan tertentu.

      Harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. Sedangkan harga konstan atau harga tetap adalah harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.

      Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Antara lain emas, minyak bumi, batu bara dan gas bumi. Kekayaan alam yang melimpah ini telah mengundang para investor investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. Investasi secara langsung dapat dilakukan dengan cara membuka suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, contohnya adalah pertambangan emas di Jayapura oleh PT Freeport Indonesia. Investasi secara tidak langsung dapat dilakukan dengan bentuk pembelian saham melalui pasar saham Indonesia.

      Terdapatnya para investor asing di saham-saham pertambangan Indonesia akan mendorong investor-investor lokal untuk membeli saham-saham tersebut dan menyebakan naiknya harga saham-saham tersebut. Selain itu ada faktor lain yang dapat menyebabkan harga saham tersebut naik yaitu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, inflasi, kenaikan harga komoditas barang tambang.

      Oleh karena itu, pertambangan dan penggalian pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2005-2009 berdasarkan harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 selalu naik. Ini dapat disebabkan oleh investasi dari para investor baik lokal maupun asing,
Sektor pertambangan memberikan pengaruh terhadap bidang sosial ekonomi masyarakat setempat, hal ini dikarenakan perusahaan pertambangan telah membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk masyarakat sekitar. Perusahaan memperkerjakan masyarakat sekitar sesuai dengan kemampuan masyarakat tersebut dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru di luar perusahaan pertambangan untuk masyarakat berinvestasi seperti, membuka warung makan, toko sembako dan penyewaan rumah yang dapat mensejahterakan masyarakat sekitar.

      Di sini saya akan membahas salah satu kabupaten yang terdapat di Kalimantan Tengah yaitu Murung Raya. Kalimantan Tengah merupakan daerah dengan struktur ekonomi yang relatif konstan. Sektor pertanian sangat dominan dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

      Perekonomian Murung Raya secara umum didominasi oleh sektor primer, yaitu sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian. Tahun 2005 – 2007 sektor pertanian lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor pertambangan dan penggalian mulai menggeser posisi pertama pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.

      Peran sektor pertanian terhadap perekonomian Murung Raya dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 terus mengalami penurunan. Larangan pembakaran lahan diduga sebagai faktor dominan penyebab penurunan ini, karena masyarakat Murung Raya terbiasa melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian baru.

      Sektor pertambangan dan penggalian merupakan kontributor terbesar dalam perekonomian Murung Raya. Pada tahun 2006, kontribusinya sempat mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005. Namun pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 sektor ini menyumbang 33,95 persen terhadap total perekonomian Murung Raya. Sedangkan 33,40 persen dari sektor pertambangan dan penggalian disumbang oleh sub sektor pertambangan non migas.