PENCURIAN
BERSKALA IKAN TERI VS PENCURIAN BERSKALA IKAN SALMON
Mungkin
sebagian dari kita masalah hukum di Indonesia sudah sering di dengar. Tapi
permasalahan hukum ini tidak kunjung selesai. Dimulai dari hal yang kecil,
seperti maling ayam, maling rokok atau sebagainya yang tidak merugikan seluruh
masyarakat Indonesia. Tetapi yang namanya mencuri tidak pernah dibenarkan oleh
didikan keluarga manapun, agama manapun, oleh siapapun. Namun hal itu bisa
dibalikan oleh beberapa faktor, jelas yang utama adalah faktor ekonomi.
Faktor
ekonomi memang pemicu segala hal yang merugikan, pencurian yang sempat saya
singgung di atas, penculikan ataupun segalanya, karena masalah ini akan
bercabang-cabang dan menjadi masalah dasar akan beberapa tindakan yang tidak
menyenangkan.
Pelakunya?
Pelakunya tidak mengenal usia, anak-anak, remaja dan tua menjadi pelakunya.
Sedih jika anak-anak yang masih sangat kecil seperti usia anak-anak SD sudah
menjajal menjadi seorang pencuri, kecilnya saja sudah berani mencuri hal-hal
kecil bagaimana saat mereka menginjak usia dewasa, mereka akan terbiasa dengan hal-hal
kriminal. Generasi muda Indonesia rusak.
Hukumannya?
Hukuman sosial masyarakat dan hukum penjara bisa di dapat. Hukuman sosial
masyarakat dapat diterima seumur hidup hingga turun-temurun. Karena hukuman di
masyarakat sangat cepat beredar, merusaka nama baik si pelaku, nama baik
keluarga si pelaku. Cercaan ataupun hinaan mereka dapatkan. Ini akan berdampak
negatif pada kondisi kejiwaan mereka. Mereka akan menajdi takut untuk
bersosialisasi kembali. Karena masyarakat sudah menganggapnya buruk.
Secara
keseluruhan pasal-pasal di undang-undang mengenai keamanan negara ini saya
tidak tahu persis, yang saya tahu hanya segelintir saja, namun saya ingin
menuliskan sedikit mengenai ketimpangan hukumn yang terjadi di negara ini. saya
akan mengambil contoh-contoh mengenai kasus pidana yang mendapatkan hukuman
yang kurang imbang dengan apa yang mereka lakukan. Contoh yang sering kita
dengar di berita-berita tanah air ialah kasus korupsi, apa yang mereka lakukan
terhadap negara ini sangat-sanagta merugikan masyarakat Indonesia, dari
masayarakat kecil hingga kelas atas, masyarakat muda hingga tua terkena
imbasnya, pelaku memakan uang yang bukan haknya. Seharusnya anak-anak bangsa
bisa bersekolah dengan nyaman dan aman tanpa terganggu ruang kelas yang siap
menimpa mereka saat sedang belajar, terganggu dengan cuaca, mereka kepanasan,
kehujanan karena sekolah mereka sudah tidak layak digunakan. Ada orang-orang
yang memakan dana sekolah mereka untuk kepentingan pribadi, atau bahkan untuk
pelengkap kesenangan mereka saja. Pelajar rela menyeberangi sungai yang siap
menghanyutkan mereka kapan saja saat pergi dan pulang sekolah, miris sekali
melihatnya. Tetapi lihatlah contoh-contoh tersangka kasus korupsi di negara
ini, mereka masih bisa bersenang-senag ke luar negeri. Sekalipun saat di
penjara mereke mendapatkan fasilitas mewah seperti di hotel berbintang, dimana
keadilan hukum di negara ini. Lihat mereka yang mencuri rokok, ataupun shampo
di warung-warung kecil hanya untuk mereka jual kembali dan memmbeli makan,
bahkan beraspun tak cukup dibelinya. Mendapatkan hukuman yang sangat keras, di
penjara bertahun-tahun karena tidak ada yang membela mereka di pengadilan,
mereka hanya bisa pasrah. Belum lagi mereka menghadapi hukuman masyarakat yang
terkadang main hakim sendiri. Saya pernah dengar ada seorang anak yang mencuri
shampo atau barang lainnya yang jika kita tahu sepertinya sangat sepele
terdengar. Mereka dihakimi massa, di pukul diinjak tangannya hingga babak
belur, kasihan sekali. Atau bahkan sampai ada yang dipukul hingga mereka
meregang nyawa dengan hal yang mereka lakukan seperti mencuri ayam ataupun
rokok.
Kasus
pencurian dengan kasus pencurian besar yaitu korupsi memiliki ketimpangan hukum
yang terlihat jelas. Untuk penegak hukum, berilah mereka hukuman yang setimpal
dengan apa yang mereka lakukan. Hukuman untuk pencurian berskala ikan teri
dengan hukuman berskala ikan salmon harus berbeda, mereka mendapatkan hukuman
yang ringan jika tindakan mereka masih bisa diterima dengan akal sehat, namun
mereka juga harus mendpatkan hukuman yang berat jika mereka melakukan kesalahan
berat. Semoga hukum di Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar