wellcome to my blog



syukuri apa yang kita miliki, maka kita akan menerima diri kita apa adanya :)

Rabu, 20 Juni 2012

PENCURIAN BERSKALA IKAN TERI VS PENCURIAN BERSKALA IKAN SALMON


PENCURIAN BERSKALA IKAN TERI VS PENCURIAN BERSKALA IKAN SALMON

Mungkin sebagian dari kita masalah hukum di Indonesia sudah sering di dengar. Tapi permasalahan hukum ini tidak kunjung selesai. Dimulai dari hal yang kecil, seperti maling ayam, maling rokok atau sebagainya yang tidak merugikan seluruh masyarakat Indonesia. Tetapi yang namanya mencuri tidak pernah dibenarkan oleh didikan keluarga manapun, agama manapun, oleh siapapun. Namun hal itu bisa dibalikan oleh beberapa faktor, jelas yang utama adalah faktor ekonomi.
Faktor ekonomi memang pemicu segala hal yang merugikan, pencurian yang sempat saya singgung di atas, penculikan ataupun segalanya, karena masalah ini akan bercabang-cabang dan menjadi masalah dasar akan beberapa tindakan yang tidak menyenangkan.
Pelakunya? Pelakunya tidak mengenal usia, anak-anak, remaja dan tua menjadi pelakunya. Sedih jika anak-anak yang masih sangat kecil seperti usia anak-anak SD sudah menjajal menjadi seorang pencuri, kecilnya saja sudah berani mencuri hal-hal kecil bagaimana saat mereka menginjak usia dewasa, mereka akan terbiasa dengan hal-hal kriminal. Generasi muda Indonesia rusak.
Hukumannya? Hukuman sosial masyarakat dan hukum penjara bisa di dapat. Hukuman sosial masyarakat dapat diterima seumur hidup hingga turun-temurun. Karena hukuman di masyarakat sangat cepat beredar, merusaka nama baik si pelaku, nama baik keluarga si pelaku. Cercaan ataupun hinaan mereka dapatkan. Ini akan berdampak negatif pada kondisi kejiwaan mereka. Mereka akan menajdi takut untuk bersosialisasi kembali. Karena masyarakat sudah menganggapnya buruk.
Secara keseluruhan pasal-pasal di undang-undang mengenai keamanan negara ini saya tidak tahu persis, yang saya tahu hanya segelintir saja, namun saya ingin menuliskan sedikit mengenai ketimpangan hukumn yang terjadi di negara ini. saya akan mengambil contoh-contoh mengenai kasus pidana yang mendapatkan hukuman yang kurang imbang dengan apa yang mereka lakukan. Contoh yang sering kita dengar di berita-berita tanah air ialah kasus korupsi, apa yang mereka lakukan terhadap negara ini sangat-sanagta merugikan masyarakat Indonesia, dari masayarakat kecil hingga kelas atas, masyarakat muda hingga tua terkena imbasnya, pelaku memakan uang yang bukan haknya. Seharusnya anak-anak bangsa bisa bersekolah dengan nyaman dan aman tanpa terganggu ruang kelas yang siap menimpa mereka saat sedang belajar, terganggu dengan cuaca, mereka kepanasan, kehujanan karena sekolah mereka sudah tidak layak digunakan. Ada orang-orang yang memakan dana sekolah mereka untuk kepentingan pribadi, atau bahkan untuk pelengkap kesenangan mereka saja. Pelajar rela menyeberangi sungai yang siap menghanyutkan mereka kapan saja saat pergi dan pulang sekolah, miris sekali melihatnya. Tetapi lihatlah contoh-contoh tersangka kasus korupsi di negara ini, mereka masih bisa bersenang-senag ke luar negeri. Sekalipun saat di penjara mereke mendapatkan fasilitas mewah seperti di hotel berbintang, dimana keadilan hukum di negara ini. Lihat mereka yang mencuri rokok, ataupun shampo di warung-warung kecil hanya untuk mereka jual kembali dan memmbeli makan, bahkan beraspun tak cukup dibelinya. Mendapatkan hukuman yang sangat keras, di penjara bertahun-tahun karena tidak ada yang membela mereka di pengadilan, mereka hanya bisa pasrah. Belum lagi mereka menghadapi hukuman masyarakat yang terkadang main hakim sendiri. Saya pernah dengar ada seorang anak yang mencuri shampo atau barang lainnya yang jika kita tahu sepertinya sangat sepele terdengar. Mereka dihakimi massa, di pukul diinjak tangannya hingga babak belur, kasihan sekali. Atau bahkan sampai ada yang dipukul hingga mereka meregang nyawa dengan hal yang mereka lakukan seperti mencuri ayam ataupun rokok.
Kasus pencurian dengan kasus pencurian besar yaitu korupsi memiliki ketimpangan hukum yang terlihat jelas. Untuk penegak hukum, berilah mereka hukuman yang setimpal dengan apa yang mereka lakukan. Hukuman untuk pencurian berskala ikan teri dengan hukuman berskala ikan salmon harus berbeda, mereka mendapatkan hukuman yang ringan jika tindakan mereka masih bisa diterima dengan akal sehat, namun mereka juga harus mendpatkan hukuman yang berat jika mereka melakukan kesalahan berat. Semoga hukum di Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar