API, AIR, ANGIN
Api, semua orang membutuhkannya, sangat membutuhkan, menerangi segala jalan, jalan-jalan kehidupan. Bahaya, ya bahaya. Berbahaya jika kita salah menggunakannya. Namun bayangkan jika kita tak memiliki api di dunia ini, hampa, tak ada seberkas sinar yang menemani kita menelusuri jalan kehidupan. Jadilah api, api kecil yang menerangi dunia, bukan api membara yang membakar dunia, yang membakar sekelumit cita-cita satu, dua, atau sebanyak apapun umat manusia.
Air, seluruh makhluk hidup membutuhkannya, bahkan bisa dikatakan tanpa air tak akan ada kehidupan di dunia ini. Adakah bahaya air? Ada, jika jumlahnya melebihi batas, dan datang pada saat yang tak tepat, tsunami, banjir bandang yang membahayakan umat manusia. Namun adakalanya bencana datang karena umat manusia itu sendiri. Aku ingin menjadi seteguk air, yang menghilangkan dahaga manusia, yang menyegarkan hidupnya, menenangkan hatinya. Memberikan kesejukan dikala dahaga menyapa.
Angin, angin tenang yang memberikan kesejukan, angin yang menerpa wajah-wajah ciptaan Tuhan, membelai rambutnya, angin yang bersih yang membuat mereka bernafas lega. Aku ingin menjadi angin lembut, segar menenangkan pikiran-pikiran mereka, bukan menjadi angin yang membuat keributan, merobohkan istana-istana mereka.
Bagaimanapun semua mempunyai sisi positif dan negatif, tergantung bagaimana kita memandang dari sisi sebelah mana. Namun tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekitar kita. Bukan harta atau apapun yang bisa dihitung, namun bagaimana sikap kita terhadap orang-orang yang di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar