BAHAYA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN ZAT PEWARNA TEKSTIL
Sekarang ini banyak sekali makanan-makanan yang memaka zat pewarna dijual. Bukan saja menggunakan zat pewarna makanan yang semestinya, namun menggunakan zat pewarna tekstil, ini sangat membahayakan kesehatan. Makanan-makanan tersebut justru banyak dijual oleh pedagang makanan di sekolah-sekolah, dmana anak-anak tingkat SD belum memahami betul makanan yang mengandung zat pewarna tekstil. Mereka senang dengan makanan yang bewarna terang, namun tak layak makan itu.
Zat pewarna tekstil yang terkandung dalam makanan tersebut ada berbagai macam, salah beberapa diantaranya adalah zat pewarna tekstil merah atau Rhodamin B dan pewarna kuning atau disebut dengan Methanyl Yellow. Biasanya zat-zat tersebut digunakan pada kerupuk, tahu maupun mie.
Zat pewarna tekstil tersebut mempunyai bahaya, bahaya jangka pendek diantaranya adalah mual, muntah, sakit perut, tekanan darah rendah, sedangkan bahaya jangka panjangnya adalah kanker. Biasanya cirri-ciri makanan yang mengandung zat pewarna tekstil ini adalah, warna yang berpendar atau mengkilap, ada sedikit rasa getir atau pahit, dan waspadai jajanan murah, contoh yang paling banyak ditemukan adalah saus tomat, warnanya merah dengan harga murah. Padahal jika benar-benar menggunakan tomat asli dan bagus tentunya harga akan lebih mahal.
Mengapa para penjual jajanan menggunakan zat pewarna ini pada jajanannya? Tentunya factor keuntungan, dengan biaya yang murah mereka akan mendapat keuntungan yang lebih. Seharusnya pemerintah dapat menangani kasus ini mungkin dengan zat pewarna tekstil yang tidak dapat dijual bebas, namun mulailah dengan kesadaran diri sendiri. Contohnya dengan tidak jajan sembarangan, memberikan bimbingan kepada anak agar tidak jajan sembarangan, dan membawa makan dari rumah. Karena kasihan anak-anak penerus bangsa sudah diracuni sejak dini dengan jajanan mereka sendiri yang dapat mengganggu masa depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar