wellcome to my blog



syukuri apa yang kita miliki, maka kita akan menerima diri kita apa adanya :)

Minggu, 01 Juli 2012

JAKARTA DAN ISINYA


JAKARTA DAN ISINYA

Semua masyarakat Indonesia pasti tahu Jakarta. Ya Jakarta merupakan ibukota Indonesia yang memiliki segudang kesibukan di dalamnya, bukan berarti kota lain tidak sibuk ya. Berhubung saya tinggal di Jakarta dan masih keturunan darah Jakarta dari Ibu saya, saya mencoba mengulas Jakarta dan isinya. Jakarta memiliki nama yang berbeda dulunya, pertama namanya adalah Sunda Kelapa, kemudian Jayakarta, Batavia, lau Jakarta.

Ondel-ondel adalah boneka khas Jakarta, boneka besar dengan rambut ijuknya, ada lidi di atas kepalanya yang telah dihias dengan kertas warna. Ini cenderung menakutkan untuk anak-anak kecil, termasuk saya dulu saat kecil yang takut ondel-ondel, hehe. biasanya Ondel-ondel hadir dalam pesta rakyat Jakarta. Tetapi saat saya kecil ada ondel-ondel yang keliling kampung untuk minta “saweran” dan biasanya anak-anak berlarian. Untuk menggambarkan ondel-ondel laki-laki biasanya warna dasar topengnya adalah merah, sedangkan yang menggambarkan perempuan topengnya di cat warna putih.



            Makanan khas Jakarta pasti anda sudah kenal, dari lingkungan anada, dari media yang menyiarkan makanan khas Jakarta. Saya mencoba mengulasnya. Gado-gado ialah makanan khas Jakarta dari campuran sayur mayur yang disiram atau dicampur bumbu kacang. Tambahannya ada yang diberi tahu, tempe. Untuk pelengkapnya diberi bawang goreng dan kerupuk. Kemudian  ada kerak telor, kue pancong, kue rangi, nasi uduk, dan roti buaya. Roti buaya merupakan makanan khas yang ada pada pesta pernikahan orang-orang Jakarta. Roti  buaya diberikan oleh pihak mempelai pria untuk mempelai wanita sebagai lambang kesetiaan. Karena buaya hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Kemudian ada minuman khas Jakarta yaitu bir pletok, kalau yang satu ini sampai sekarang saya belum merasakan. Tetapi bir yang satu ini tidak mengandung alkohol, bir yang satu ini justru menyehatkan. Bir ini dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti jahe, daun pandan wangi, serai dan kayu secang untuk memberi warna kemerahan.  



            Setelah diulas sedikit mengenai sesuatu yang berbau kesenian dan makanan khas dari Jakarta saya mencoba mengulas kesehariannya dan sesuatu yang “identik” kurang mengenakan Jakarta. Kemacetan lalu lintas dan banjir merupakan masalah utama.

Kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah seperti teman sehari-hari bagi warga Jakarta. Banyak waktu yang terbuang di jalan. Contohnya kita harus berangkat pagi untuk ke kantor, sekolah dan sebagainya. Kemacetan yang sering terjadi adalah saat-saat pergi dan pulang kantor. Kemacetan juga dapat terjadi karena pedagang liar yang memakan marka jalan. Untuk yang satu ini seperti memakan buh simalakama, di satu sisi kemacetan dapat berkurang jika pedagang-pedagang liar ini dihapuskan, namun akan ada yang kehilangan pekerjaan karena lahan dagangnya sudah tidak dapat lagi digunakan.



Banjir juga masalah utama yang sudah sangat akrab dengan Jakarta. Jika musim hujan tiba air di kali, selokan akan tumpah ke jalan-jalan Jakarta. Kenapa ini bisa terjadi? Karena pemukiman yang menjamur di bantaran kali yang menghambat sistem aliran air, kemudian sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke kali dan ke selokan. Drainase yang tidak berjalan baik. Drainase adalah sistem saluran pembuangan air hujan yang menampung dan mengalirkan air hujan dan air buangan yang berasal dari daerah terbuka maupun dari daerah terbangun. Penyimpangan peruntukkan lahan kota mjuga menjadi faktor banjir di Ibukota Jakarta ini. banjir yang besar bisa menyebabkan masalah lain yaitu, terhambatnya roda perekonomian Jakarta, hilangnya waktu-waktu penting seperti bekerja dan belajar, kemudian akan menimbulkan penyakit bagi warga yang daerahnya terkena banjir. Atau bahkan nyawa bisa terenggut akibat banjir ini.

Angkutan umum di Jakarta pun menjadi masalah, karena terkadang armada yang sudah tidak layak pakai dipaksa jalan agar tetap mendatangkan keuntungan, pemerintah Jakarta atau Gubernur Jakarta akhirnya memberikan solusi engan adanya Trans Jakarta, ini membantu masalah angkutan umum di Jakarta, namun ini masih memiliki kekurangan seperti armadanya yang belum banyak tidak sesuai dengan jumlah penumpangnya. Kemudian keterlambatan datangnya bus Trans Jakarta karena banyak nya angkutan lain yang masuk ke jalur busway.

Itulah sedikit ulasan tenang Jakarta, masih banyak seni dan budayanya yang menarik. Setelah ulang tahunnya kemarin yang ke 485 tanggal 22 Juni, semoga Jakarta menjadi kota yang semakin membaik keadaanya, kemacetan lalu lintas, banjir, dan masalah lainnya yang menghambat majunya ibukota Jakarta hilang secara berangsur-angsur. Seni dan budayanya yang  tetap gemilang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar