JAKARTA DAN ISINYA
Semua
masyarakat Indonesia pasti tahu Jakarta. Ya Jakarta merupakan ibukota Indonesia
yang memiliki segudang kesibukan di dalamnya, bukan berarti kota lain tidak
sibuk ya. Berhubung saya tinggal di Jakarta dan masih keturunan darah Jakarta
dari Ibu saya, saya mencoba mengulas Jakarta dan isinya. Jakarta memiliki nama
yang berbeda dulunya, pertama namanya adalah Sunda Kelapa, kemudian Jayakarta,
Batavia, lau Jakarta.
Ondel-ondel
adalah boneka khas Jakarta, boneka besar dengan rambut ijuknya, ada lidi di
atas kepalanya yang telah dihias dengan kertas warna. Ini cenderung menakutkan
untuk anak-anak kecil, termasuk saya dulu saat kecil yang takut ondel-ondel,
hehe. biasanya Ondel-ondel hadir dalam pesta rakyat Jakarta. Tetapi saat saya
kecil ada ondel-ondel yang keliling kampung untuk minta “saweran” dan biasanya
anak-anak berlarian. Untuk menggambarkan ondel-ondel laki-laki biasanya warna
dasar topengnya adalah merah, sedangkan yang menggambarkan perempuan topengnya
di cat warna putih.
Makanan khas Jakarta pasti anda
sudah kenal, dari lingkungan anada, dari media yang menyiarkan makanan khas
Jakarta. Saya mencoba mengulasnya. Gado-gado ialah makanan khas Jakarta dari
campuran sayur mayur yang disiram atau dicampur bumbu kacang. Tambahannya ada
yang diberi tahu, tempe. Untuk pelengkapnya diberi bawang goreng dan kerupuk. Kemudian
ada kerak telor, kue pancong, kue rangi,
nasi uduk, dan roti buaya. Roti buaya merupakan makanan khas yang ada pada pesta
pernikahan orang-orang Jakarta. Roti buaya diberikan oleh pihak mempelai pria untuk
mempelai wanita sebagai lambang kesetiaan. Karena buaya hanya memiliki satu
pasangan seumur hidupnya. Kemudian ada minuman khas Jakarta yaitu bir pletok,
kalau yang satu ini sampai sekarang saya belum merasakan. Tetapi bir yang satu
ini tidak mengandung alkohol, bir yang satu ini justru menyehatkan. Bir ini
dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti jahe, daun pandan wangi, serai dan
kayu secang untuk memberi warna kemerahan.
Setelah diulas sedikit mengenai
sesuatu yang berbau kesenian dan makanan khas dari Jakarta saya mencoba
mengulas kesehariannya dan sesuatu yang “identik” kurang mengenakan Jakarta. Kemacetan
lalu lintas dan banjir merupakan masalah utama.
Kemacetan
lalu lintas di Jakarta sudah seperti teman sehari-hari bagi warga Jakarta. Banyak
waktu yang terbuang di jalan. Contohnya kita harus berangkat pagi untuk ke
kantor, sekolah dan sebagainya. Kemacetan yang sering terjadi adalah saat-saat
pergi dan pulang kantor. Kemacetan juga dapat terjadi karena pedagang liar yang
memakan marka jalan. Untuk yang satu ini seperti memakan buh simalakama, di
satu sisi kemacetan dapat berkurang jika pedagang-pedagang liar ini dihapuskan,
namun akan ada yang kehilangan pekerjaan karena lahan dagangnya sudah tidak
dapat lagi digunakan.
Banjir
juga masalah utama yang sudah sangat akrab dengan Jakarta. Jika musim hujan
tiba air di kali, selokan akan tumpah ke jalan-jalan Jakarta. Kenapa ini bisa
terjadi? Karena pemukiman yang menjamur di bantaran kali yang menghambat sistem
aliran air, kemudian sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke kali dan ke
selokan. Drainase yang tidak berjalan baik. Drainase adalah sistem saluran
pembuangan air hujan yang menampung dan mengalirkan air hujan dan air buangan
yang berasal dari daerah terbuka maupun dari daerah terbangun. Penyimpangan
peruntukkan lahan kota mjuga menjadi faktor banjir di Ibukota Jakarta ini. banjir
yang besar bisa menyebabkan masalah lain yaitu, terhambatnya roda perekonomian
Jakarta, hilangnya waktu-waktu penting seperti bekerja dan belajar, kemudian
akan menimbulkan penyakit bagi warga yang daerahnya terkena banjir. Atau bahkan
nyawa bisa terenggut akibat banjir ini.
Angkutan
umum di Jakarta pun menjadi masalah, karena terkadang armada yang sudah tidak
layak pakai dipaksa jalan agar tetap mendatangkan keuntungan, pemerintah
Jakarta atau Gubernur Jakarta akhirnya memberikan solusi engan adanya Trans
Jakarta, ini membantu masalah angkutan umum di Jakarta, namun ini masih memiliki
kekurangan seperti armadanya yang belum banyak tidak sesuai dengan jumlah
penumpangnya. Kemudian keterlambatan datangnya bus Trans Jakarta karena banyak
nya angkutan lain yang masuk ke jalur busway.
Itulah
sedikit ulasan tenang Jakarta, masih banyak seni dan budayanya yang menarik. Setelah
ulang tahunnya kemarin yang ke 485 tanggal 22 Juni, semoga Jakarta menjadi kota
yang semakin membaik keadaanya, kemacetan lalu lintas, banjir, dan masalah
lainnya yang menghambat majunya ibukota Jakarta hilang secara berangsur-angsur.
Seni dan budayanya yang tetap gemilang.